Sabtu, 19 September 2015

Peranan Teknik Industri Universitas Ma Chung Malang dalam Perkembangan UMKM

 

   Universitas Ma Chung Malang merupakan universitas yang memberikan banyak wawasan dan juga pengalaman dalam dunia kerja nyata. Selain unggul dalam bidang akademik, Universitas Ma Chung juga melakukan banyak kegiatan di luar zona nyaman para mahasiswanya, seperti: kegiatan oraganisasi Badan Pengurus Mahasiswa Universitas (BPMU), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP), dan masih banyak kegiatan lain yang tersedia.

   Para mahasiswa juga melakukan berbagai macam aksi sosial untuk membantu warga sekitar kota Malang dalam berbagai hal, seperti: kegiatan Service Learning (merupakan kegiatan mengajar di berbagai desa kerjasama), Industrial Social (I-Sos) di Desa Kucur (menyelesaikan permasalahan industri yang ada di UMKM), kegiatan Ma Chung untuk Bangsa (MUB) di mana kegiatan tersebut berpusat pada peristiwa alam yang telah menimpa masyarakat sekitar wilayah Jawa Timur, dan masih banyak lagi hal-hal menarik yang bisa didapat apabila bergabung menjadi mahasiswa Universitas Ma Chung.

   Sebagai salah satu topik bahasan kali ini, akan dibahas mengenai program kerja dari HMP Teknik Industri Universitas Ma Chung dalam hal pengembangan UMKM yang ada di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Malang. Desa tersebut merupakan mitra kerjasama dari kegiatan I-Sos dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi berbagai UMKM yang diberdayakan oleh warga Desa Kucur.

SDN Kucur I, Kecamatan Dau, Malang
   
   Terdapat beberapa UMKM yang dikunjungi dan dipusatkan sebagai mitra kerjasama guna mengembangkan usaha yang sudah ada menjadi lebih efektif dan efisien dengan menerapkan teori-teori yang sudah diajarkan di saat perkuliahan. Program I-Sos tersebut dimulai pada awal Maret 2015 lalu hingga saat ini dan rencananya akan dilanjutkan hingga ke periode HMP Teknik Industri selanjutnya, hingga permasalahan yang ada di UMKM di Desa Kucur dapat sedikit terbantu. Tahapan persiapan yang dilakukan oleh peserta I-Sos adalah sebagai berikut:
  1. Meminta ijin kepada Kepala Desa Kucur dan warga sekitar untuk melakukan program I-sos tersebut.
  2. Melakukan survei wilayah dan lokasi UMKM yang dapat menjadi tempat sasaran, yaitu; UMKM Permen Lolipop STAR, UMKM Carang Mas, UMKM Keripik Singkong, UMKM Masker, dan UMKM Jamu Temulawak.
  3. Membagi peserta ke dalam kelompok-kelompok (minimal 3 orang) untuk ditempatkan pada setiap UMKM yang ada.
  4. Meminta ijin kepada setiap pemilik UMKM untuk melakukan kegiatan I-Sos. 
  5. Melakukan live in (menginap) selama 3 hari 2 malam di rumah-rumah warga yang bekerja di UMKM, guna untuk mendapatkan informasi dan menjalin kerjasama yang lebih baik lagi.
  6. Mengikuti seluruh kegiatan yang ada di UMKM (mulai dari proses produksi berlangsung hingga selesai). 
  7. Melakukan pengamatan, berbincang-bincang, dan mencoba mencari permasalahan yang terjadi untuk dicari solusinya.
  8. Melakukan kunjungan rutin setiap bulan minimal 2 kali, selama 1 semester tahun ajaran dan memberikan progress report pada setiap kunjungan.
  9. Menganalisa permasalahan dan memberikan solusi terbaik untuk masing-masing UMKM.
  10. Membahas dan mempresentasikan segala data yang didapat pada pemilik UMKM dan juga Kepala Desa Kucur.
  11. Mengamati perkembangan UMKM di Desa Kucur setiap bulannya untuk menjaga relasi dan jalinan silahturahmi.
   Untuk lebih jelasnya, akan dibahas salah satu permasalahan yang terjadi pada UMKM Permen Lolipop STAR sebagai salah satu bukti kerja dari kegiatan I-sos.

Permen Lolipop STAR

   Melalui berbagai analisa yang telah dilakukan, didapatkan data bahwa pemasaran dari permen lolipop mengalami kendala karena hanya dilakukan melalui pesanan dari pembeli yang telah menjalin kerja sama sebelumnya. UMKM tersebut kurang memahami strategi pemasaran yang benar dan kurang memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti: pemasaran lewat media sosial, televisi, dll. Selain itu, terdapat masalah pada standar kualitas dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan (K3), di mana karyawan tidak mengenakan pelindung apa pun untuk mengangkat adonan permen yang sangat panas serta ruangan produksi yang tidak sesuai standar dan juga sirkulasi udara kurang baik. Hal tersebut dapat menganggu efektivitas dari proses produksi yang ada.
 Solusi yang diberikan oleh kelompok yang telah melakukan pengamatan di UMKM Permen Lolipop Star adalah:
  1. Memasarkan produk permen yang ada dengan mendesain web khusus yang dapat dikunjungi oleh para peminatnya.
  2. Membantu proses pemasaran produk di media sosial, seperti: Instagram, Facebook, Twitter, dll.
  3. Dalam proses perbaikan kualitas proses produksi K3, untuk proses pengangkatan adonan permen yang masih panas sebaiknya menggunakan sarung tangan khusus dan masker untuk lebih menjaga kehigienisan permen lolipop tersebut.
  4. Permasalahan ruangan yang sempit dan sirkulasi udara kurang baik, sebaiknya menambah meja produksi pada bagian belakang lahan yang masih kosong dan juga menambahkan ventilasi pada ruang pemasakan adonan dan pengemasan permen lolipop.
  5. Selain itu, dengan menggunakan prinsip ergonomi dan perancangan sistem industri, telah didesainkan meja khusus yang sesuai untuk proses pengemasan produk ke dalam plastik. Karena pada saat pengemasan, postur tubuh pekerja membungkuk dan dalam posisi membujur beralaskan tanah. 
   Diharapkan dengan adanya kegiatan I-Sos ini, dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak baik para mahasiswa ataupun UMKM Desa Kucur. Ilmu yang di dapat langsung diaplikasikan ke dunia kerja nyata dan menambah relasi dengan UMKM serta masyarakat Desa Kucur. Diharapkan di lain waktu program I-Sos dapat diterapkan sebagai tugas wajib bagi seluruh mahasiwa Universitas Ma Chung, tidak hanya dikhususkan untuk Prodi Teknik Industri saja.

<CynthiaAngelina>